BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu menyebabkan banyak permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama di kota besar, yang mengakibatkan semakin tigginya populasi di suatu daerah. Seiring dengan semakin padatnya populasi penduduk yang tidak diikuti peningkatan penghasilan perkapita menjadikan masyarakat memiliki beban berat dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini kebutuhan hidup manusia yaitu, meliputi pangan, sandang, dan papan serta kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat pula terutama di negara berkembang. Salah satunya Indonesia, pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun non – formal sangat dibutuhkan karena hal ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap penduduk dalam rangka peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia. Ada dua jenis pendidikan yang kita kenal di masyarakat kita, yaitu pendidikan formal (seperti TK, SD sampai Univesitas), dan pendidikan nonformal (seperti kursus komputer, les Bahasa Inggris, maupun kegiatan beladiri). Pendidikan formal jelas tujuannya untuk memperoleh jenjang keberhasilan yaitu kelulusan. Disini kita akan mendapatkan titel seperti sarjana muda, sarjana, magister dan sebagainya.
Dalam hal ini pendidikan luar sekolah memiliki peranan yang tidak kalah penting. Pendidikan ini berfungsi untuk membantu sang anak didik untuk memaksimalkan potensinya yang mungkin belum seluruhnya bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal. Apa yang diperlukan dalam menjalankan pendidikan non formal ini? Keahlian.Seandainya kita ambil kursus komputer, biasanya yang mengajarkan adalah orang yang benar ahli dalam komputer. Begitu pula dengan Bahasa Inggris. Artinya, yang dibutuhkan di pendidikan luar sekolah adalah keahlian. Suatu sertifikat keberhasilan mungkin memang perlu tapi itu hanya jadi sekedar pelengkap. Sebab walaupun kita memiliki sertifikat S2 dalam Bahasa Inggris tapi tidak bisa mengajar dan anak didik kita tidak bisa menerima ajaran kita, maka usaha kita jadi percuma.
Baik tidaknya mutu dan kualitas jasa sebetulnya sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan kepada customer. Apabila fasilitas yang diberikan itu memadai maka bukan tidak mungkin jika usaha yang kita jalankan akan memenuhi baik mutu maupun kualitasnya. Adapun jenis fasilitas pokok yang seharusnya diberikan pada customer antara lain, yaitu pemberian materi dan teknik pengajaran yang lain daripada yang lain. Namun pada kenyataanya pemberian fasilitas pada customer belum bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang disebabkan ketidakprofesionalan para pengajarnya. Kecendurungan ini diduga menjadi penyebab ketidakmampuan suatu usaha kursus untuk bertahan dalam persaingan.
Oleh karena itu, untuk memulai suatu usaha jasa kursus dibutuhkan persiapan oleh para pelakunya. Hal yang paling berperan dalam memenuhi kepuasan cutomernya adalah para staff pengajarnya. Sistem pengajaran yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh dalam mengembangkan usaha tersebut.
Oleh karena itu, untuk memulai suatu usaha jasa kursus dibutuhkan persiapan oleh para pelakunya. Hal yang paling berperan dalam memenuhi kepuasan cutomernya adalah para staff pengajarnya. Sistem pengajaran yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh dalam mengembangkan usaha tersebut.
Mengenai permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk melakukan studi kelayakan usaha dalam bidang jasa pendidikan. Hal yang cukup menarik disini adalah penggunaan modal dan sumber daya manusia yang terbatas namun mampu memberikan pelayanan yang terbaik sebagai solusi yang digunakan untuk meminimalkan cotribusion margin, sehingga diharapkan kursus yang dijalankan memiliki pengeluaran yang rendah, maka biaya yang ditawarkan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang ingin mengikuti kursus. Oleh karena itu, dengan argumentasi latar belakang inilah kami mengambil judul “LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS “ENGLISH CENTRE” (Studi Kelayakan Usaha (Feasibility) Kursus dengan Biaya Terjangkau)”.
1.2 Permasalahan
Dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:
Dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:
a. Bagaimana model usaha kursus yang akan dijalankan.
b. Tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.
c. Apa manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar dalam mengusahakan bimbingan kursus bahasa Inggris.
d. Apa pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi pada pendidikan formal.
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
a. Mengetahui model usaha kursus yang akan dijalaankan.
b. Mengetahui tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.
c. Mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar lokasi dalam mengusahakan bimbingan kursus bahasa Inggris.
d. Mengetahui pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi pada pendidikan formal.
1.4 Usaha yang Akan Dikembangkan
Dalam penulisan studi kelayakan usaha ini, kami bertujuan merealisasikan dan mengembangkan usaha yang akan kami jalankan. Adapun bentuk usaha yang akan kami jalankan adalah berupa perusahaan jasa yang bergerak di bidang lembaga bimbingan belajar (kursus) Bahasa Inggris dengan nama “English Centre” dengan memposisikan usaha kami sebagai pusat bahasa Inggris percakapan atau spesialisasi percakapan. Dengan moto “The Place for Fun and Quality” kami memiliki visi “EC is Better than Others” dan misi “EC Leads You to Success”.
BAB II DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK
2.1 Aspek Pemasaran
Dalam bagian ini kami paparkan beberapa program yang kami tawarkan dalam bimbingan bahasa Inggris yang akan kami realisasikan dan kembangkan. Program ini sengaja dibuka untuk anak TK; SD; SMP; SMA atau anak – anak yang ingin memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan cepat dan mudah. Baik bagi pemula maupun yang sudah pernah kursus. Dengan metode pengajaran yang begitu mudah, praktis, tidak teoritis dan materi yang disajikan dalam bentuk percakapan atau diperagakan dengan gambar- gambar dan alat peraga, dengan permainan, cerita – cerita lucu, dengan lagu – lagu dan teka – teki.
Maka belajar bahasa Inggris di EC akan terasa mudah dan menyenangkan. Karena dibimbing oleh instruktur – instruktur muda yang berpengalaman, dengan penuh keakraban dan penuh semangat. Peserta didik akan merasa nyaman , bebas untuk berlatih membiasakan diri berbahasa Inggris, karena siswa tidak akan takut atau sungkan karena suasan di EC sangat akrab dan menyenangkan. Seperti motto EC “The Place for Fun and Quality” (Tempat menyenangkan dan bermutu).
Adapun program yang ditujukan kepada pelajar tingkat TK sampai SMA memiliki level/ tingkatan. Berikut tabel level/ tingkatan beserta biaya perbulan masing – masing level.
No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam Pelajar
1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-
2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-
3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-
4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-
5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-
6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-
7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-
8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-
9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-
10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-
11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-
12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-
13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
Tabel 1. Level/ tingkatan beserta biaya
Sedangkan jadwal kursus yang kami berikan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.
Jadwal Kursus
Jadwal Kursus Di EC
Pagi 08.00 – 09.00 09.30 – 11.00
Siang 13.30 – 15.00 15.00 – 16.30 16.30 – 18.00
Malam 19.00 – 20.30
Semua pertemuan dilakukan secara reguler dua kali dalam seminggu dengan durasi 90 menit/ pertemuan.
2.2 Aspek Yuridis Dalam merencanakan sebuah usaha tidak hanya memikirkan pay back priod – nya saja. Tetapi ada hal yang paling mendasar yang harus pertama kali pengusaha lakukan untuk mempermudah pengembangan usahanya, yaitu tinjauan aspek yuridis. Aspek yuridis berguna untuk bukti bahwa usaha yang kita jalankan memiliki dasar hukum yang jelas. Sehingga usaha yang kita jalankan dapat dengan mudah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi karena legal keberadaannya.
Aspek yuridis dapat dibuat menurut kategori masing – masing usaha. Untuk tahap pertama kami membuat ijin dengan melapor kepada ketua RT setempat untuk mengurus Surat Ijin Gangguan Lingkungan. Dimana ijin tersebut dapat direalisasikan apabila disetuji oleh minimal 40 KK. Apabila oleh masyarakat sekitar sudah diterima, maka langkah kedua adalah melegalkan badan usaha yang akan kita jalankan. Setelah surat ijin gangguan lingkungan selesai, maka dengan pertimbangan efektif, efisiensi, dan tepat guna maka kami menggunakan jasa notaris untuk melegalkan usaha kami yang meliputi pengurusan NPWP, TDP, SIUP.
2.3 Aspek Organisasi dan Manajemen EC (English Centre) berangkat dari sebuah lembaga yang berdiri karena kemitraan, sehingga jumlah personil masih terbatas dan bahkan hasil rekruting dari lingkungan mitra kuliah (teman di perkuliahan). Tetapi nantinya sejalan dengan perkembangan perusahaan , maka harus ada perubahan baik system rekruting, jumlah personal dan stratifikasi serta kualifikasi tenaga yang dibutuhkan. Dalam pengertian ini, rekruting pekerja bertolak dari ukuran kualitas sumber daya manusia, dan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di perusahaan. Kini tenaga kerja di tempat kami masih berjumlah enam orang, meliputi satu manajer, tiga guru, satu front office. Walaupun dengan personil yang terbatas, namun kami dapat mengatasi kekurangan dengan menerapkan all in one job desk. Dalam pengertian setiap orang yang menempati posisi tertentu memiliki beberapa job desk yang bahkan tidak berkaitan dengan posisinya.
Karena dalam usaha ini, yang kami harapkan adalah kualitas bukan kuantitas, jadi dengan keterbatasan personil kami dapat meminimalisir cotibusion margin perusahaan. Walaupun terbatas, namun kami memiliki SDM yang berkualitas. Hanya dengan SDM yang berkualitas, perusahaan akan mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya. Di samping itu, kami senantiasa berusaha untuk menetapkan pola strategi pemasaran yang dapat memenuhi kepuasan konsumen (costumer satisfaction). Untuk memenuhi SDM yang sesuai dengan tuntutan manajemen, kami menerapkan disiplin yang tinggi, sehingga dapat menangani pekerjaannya dengan efisien, mampu mengendalikan mutu dan meminimalisir resiko.
Walaupun “EC” berangkat dari usaha kemitraan, tetapi dalam pengelolaannya kami memberlakukan kaidah – kaidah manajemen modern. Berangkat dari system organisasi yang tergolong sederhana, kami membuat bangun organisasi dan tata kerja yang mampu menampung seluruh kegiatan perusahaan. Sehingga jalur komando, jalur koordinasi, tugas dan tanggung jawab tidak birokratis atau berbelit – belit namun jelas, terarah serta dapat dipertanggunngjawabkan. Adapun landasan yang mendasari Struktur dan Tata Kerja Organisasi (STO) adalah sebagai berikut.
Bagan I. Stuktur dan Tata Kerja Organisasi
2.4 Aspek Teknik Pelayanan Pada awal berdiri dan usaha sendiri kami bermodalkan ruko (rumah dan toko) yang dimiliki oleh salah satu dari kami. Pemanfaatan ruko tersebut sebagai lokasi kursus bisa dibilang sangat strategis, karena terletak di Jl. Galur Sari Timur no. 78C Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur. Dimana di sekitar lokasi dengan radius 5 km terdapat lebih dari 30 sekolah, mulai dari TK sampai dengan SMA. Dengan kapasitas ruko yang memiliki tiga ruangan yang dimanfaatkan sebagai kelas, tiap kelas dapat menampung 25 siswa, maka keseluruhan dapat menampung 75 siswa. Dengan fasilitas yang standart diharapkan dapat meminimalisir cost dalam variable cost. Karena dalam usaha ini kami tidak menyediakan fasilitas yang mewah, tetapi kami menyediakan pengajaran bahasa Inggris yang berkualitas.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan kursus ini akan lebih mendekatkan costumer satisfaction guna menjaga keloyalitasan costumernya. Ada beberapa hal yang menjadi key to success kami dalam menjaga keloyalitasan costumer, yaitu meliputi:
1. Tangibles: fasilitas fisik yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan menempati ruko bangunan baru, suasana belajar akan terasa nyaman dan kondusif.
2. Reliability: konsisten dalam penampilan pelayanan dan keandalan pelayanan.
Dalam membimbing pelajar, kami tidak hanya memberikan materi baku yang hanya terdapat di kursus ini, namun kami selalu membimbing mereka untuk menyelesaikan permasalahan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah mereka. Seperti pembahasan PR yang diberikan guru sekolah, pembahasan soal – soal menjelang ujian sekolah.
3. Responsiveness: kesigapan dan kecepatan penyedia jasa dalam menyelesaikan masalah.
Dengan melakukan rapat rutin seminggu sekali, diharapkan tercipta rentang koordinasi yang solid. Sehingga jika suatu saat kursus kita memiliki permasalahan, maka dengan cepat masalah tersebut dapat terdeteksi dan dengan cepat dicari pemecahannya.
Dengan melakukan rapat rutin seminggu sekali, diharapkan tercipta rentang koordinasi yang solid. Sehingga jika suatu saat kursus kita memiliki permasalahan, maka dengan cepat masalah tersebut dapat terdeteksi dan dengan cepat dicari pemecahannya.
4. Assurance: kemapuan dan ketrampilan petugas, keramahan, kepercayaan dan keamanan.
Dengan memiliki brand image sebagai The Plce for Fun and Quality, kami berani menjamin lulusan “EC” mampu berkomunikasi bahasa Inggris.
Dengan memiliki brand image sebagai The Plce for Fun and Quality, kami berani menjamin lulusan “EC” mampu berkomunikasi bahasa Inggris.
5. Emphaty: mudah dimengerti., mudah dipahami, dan pemahaman terhadap keinginan konsumen.
Dengan menempatkan tenaga pengajar yang professional, diharapkan dapat memberikan materi yang menunjang kemampuan siswa didik.
Dengan menempatkan tenaga pengajar yang professional, diharapkan dapat memberikan materi yang menunjang kemampuan siswa didik.
Dengan menerapkan penilaian pada dimensi –dimensi kualitas tersebut di atas, maka diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
5. Image perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
2.5 Aspek Financial
Dalam menjalankan usaha kursus ini, sebenarnya tidak terlalu membutuhkan dana yang besar. Seperti yang sudah kami utarakan sebelumnya, bahwa kami memposisikan lembaga kami sebagai tempat kursus yang berbiaya rendah namun berkualitas. Jadi hal – hal yang sifatnya tidak prioritas tidak kami pergunakan agar contribution margin – nya rendah.
Taksiran biaya.
Taksiran biaya.
Jumlah biaya usaha secara keseluruhan ditaksir sebanyak Rp. 92.000.000,-
Yang diperinci dalam 5 komponen seperti diuraikan di bawah ini.
1.1 Biaya renovasi dan persiapan tempat kursus…………… Rp. 20.000.000,-
1.2 Biaya pekerjaan sipil……………………………………. Rp. 7.500.000,-
1.3 Perabotan dan peralatan belajar mengajar………………. Rp. 15.000.000,-
1.4 Perlengkapan administrasi………………………………. Rp. 5.500.000,-
1.5 Biaya pra-operasi………………………………………... Rp. 9.000.000,-
1.6 Continguensi…………………………………………….. Rp. 10.000.000,-
1.7 Modal kerja permanent………………………………….. Rp. 25.000.000,- +
Jumlah biaya usaha Rp. 92.000.000,-
Karena usaha ini didasari atas kemitraan, maka semua biaya diatas adalah hasil pengumpulan dana pribadi dari kami.
Perkiraan pendapatan usaha.
Dalam perhitungan perkiraan pendapatan usaha, kami hanya memperkirakan hitungan kasar saja. Sebab kami tidak dapat memprediksi secara akurat pangsa pasar yang dapat kita serap, namun tingkat kepercayaan untuk hitungan ini mencapai 90%. Dalam teori research methodology tingkat kepercayaan mencapai 90% sudah dibilang cukup.
No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam Pelajar
1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-
2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-
3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-
4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-
5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-
6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-
7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-
8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-
9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-
10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-
11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-
12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-
13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
Jumlah Rp. 446.000,- Rp. 380.000,-
Berikut adalah hitungan pendapatan dari biaya bulanan siswa.
Tabel 3. Biaya Rata – Rata per Bulan
1. Untuk biaya bulanan dari kelas pagi, siang dan sore rata – rata adalah:
446.000/ 14 level= Rp. 31.900,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 31.900,- x 75= Rp. 2.392.500,-
2. Untuk biaya bulanan dari kelas malam rata – rata adalah:
380.000/ 7 Level= Rp. 54.300,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 54.300,- x 75= Rp. 4.072.500,- +
Total pemasukan per bulan Rp. 6.465.000,-Taksiran pengeluaran rutin (fix cost)/ bulan
1. Rekening listrik, telepon, air…………………….. Rp. 1.000.000,-
2. Penyusutan peralatan kantor……………………... Rp. 700.000,-
3. Iuran keamanan………………………………….. Rp. 100.000,-
4. Biaya tak terduga……………………………….... Rp. 300.000,- +
Total fix cost/ bulan Rp. 1.100.000,-
Taksiran Laba kotor
Laba kotor =
Total pemasukan – Total fix cost = Rp. 6.465.000 – Rp. 1.100.000
Laba kotor= Rp. 5.365.000,-
Taksiran Pay Back Period
Dengan total biaya usaha sebesar Rp. 92.000.000 dan laba kotor per bulan Rp. 5.365.000,-
maka akan diperoleh pay back period selama:
Rp. 92.000.000,- = 17, 148 bulan atau + 18 bulan
Rp. 5.365.000,-/ bulan
2.6 Aspek Sosial
Menurut perkiraan kami, dampak yang kemungkinan akan timbul adalah mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar tempat kursus. Sebab, masyarakat sekitar lokasi ruko terbilang menengah dapat membuka warung makanan, alat – alat tulis, rental computer, foto copy, dan lain – lain.
BAB III KESIMPULAN
Dalam bab ini akan kami utarakan kesimpulan dari permasalahan studi kelayakan yang kami lakukan yaitu
1. Model usaha kursus yang kami jalankan adalah bimbingan belajar bahasa Inggris yang memiliki positioning sebagai special for conversation, karena tujuan utama seseorang belajar bahasa Inggris adalah agar dapat berkomunukasi dengan baik. Untuk itu, proses pembelajaran kami lebih condong pada praktek bukan teoritis.
2. Tipe pengajaran yang kami terapkan adalah general English (percakapan sehari – hari).
3. Manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar adalah dapat meningkatkan prestasi belajar putra – putrinya. Selain itu, masyarakat sekitar dapat mengusahakan berbagai usaha seperti kios makanan, kios alat tulis, foto copy, rental computer dan lain – lain.
4. Kebijakan pemerintah yang melarang sekolah negeri untuk menyelenggarakan pelajaran tambahan dengan memungut biaya, maka bimbingan kursus sebagai alternative guna menunjang prestasi siswa.
Jadi, berdasarkan hasil studi kelayakan yang kami bahas di atas maka dapat disimpulkan bahwa usaha yang akan kami lakukan memiliki kelayakan untuk direalisasikan sebesar 90%. Hal tersebut merujuk pada berbagai aspek yang kami tinjau untuk mengetahui usaha yang akan kami lakukan feasible atau tidak. Secara keseluruhan usaha kursus bahasa Inggris memiliki prospek yang cerah untuk dilakukan. Karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang melarang sekolah negeri untuk menyelenggarakan kursus atau pelajaran tambahan yang memungut biaya dari siswanya. Maka dari itu, siswa memilih lembaga kursus sebagai pendidikan non-formal guna menunjang prestasi belajarnya.
Disamping itu, era globalisasi yang menjadi tren baru dalam dunia ekonomi mengharuskan seseorang untuk mapu berkomukasi menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa Inggris. Karena apabila seseorang tidak memiliki kemampuan berkomukasi dengan bahasa Inggris, maka akan mengalami kesulitan dalam menghadapi persaingan dunia kerja.
BAB IV PENUTUP
Dengan mengacu pada uraian kami di atas maka, kami juga memiliki harapan – harapan kedepan nantinya. Harapan dalam kurun waktu satu tahun pertama, kursus kami sudah dikenal oleh masyarakat Jakarta Timur dan tempat kami sudah memenuhi daya tampung. Kurun waktu dua tahun, pay back period. Kurun waktu ketiga, memiliki cabang lain di Jakarta Timur. Kurun waktu empat tahun dikenal oleh masyarakat Jabodetabek. Kelima memiliki cabang di Jabodetabek. Dan berikutnya dapat menjual branch untuk friend chise.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar